KADO KECIL UNTUKMU DIHARI IBU

 


KADO KECIL UNTUKMU DIHARI IBU

Jika aku tangguh, berani, dan rupawan, itu karena ada sosok  Ayah dalam keseharianku. Namun jika kelak  aku di surga, itu karena aku sedang berada di bawah telapak kaki ibu..

Oleh  : Hamid Mahmud


Hari ibu merupakan momentum dimana sesosok ibu berhak mendapatkan sisi kemulyaan dan penghargaan di dunia. Mengapa demikian ? selain ibu mendapatkan kemulyaan di akherat kelak, ibu-ibu merupakan seorang pahlawan yang mengandung, merawat dan kelak juga akan melahirkan seorang pahlawan juga. Karena hakikatnya seorang pahlawan pun ternyata terlahir dari rahim yang sama, yakni Ibu. Misalnya Gatot Kaca , seorang pahlawan Jawa yang terlahir dari pandawa ke-dua yakni Bima dengan isterinya Dewi Arimbi. Siapa yang tak kenal sosok Gatot Kaca, seorang yang hingga satu tahun tali pusarnya tidak dapat terputus menggunakan senjata apapun. Dalam kisah Mahabharata, ia sangat terkenal dengan akan kesaktiannya yang luar biasa, antara lain mampu terbang tinggi tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan “otot kawat tulang besi”. Munculnya kesaktian luar biasa ini, selain  warisan dari ayahnya, merupakan salah satu bukti kesaktian ibunya  Dewi Arimbi, yang termasuk dari kesatria Jawa yang tangguh, berani dan berparas cantik.   Konon Dewi Arimbi mempunyai kesaktian, antara lain dapat beralih rupa, dari wujud raksasa menjadi putri cantik jelita. Kesaktian ini ia dapatkan dari sabda Dewi Kunti karena Werkudara menolak mengawini Dewi Arimbi yang saat itu masih berujud raksasi (raksasa perempuan) yang menyeramkan.

HISTORYS

    Berpindah dari tokoh agama , Ibu Sultan Muhammad al-Fatih mengajarinya tentang geografi, dan  garis batas wilayah Konstantinopel. Ia berkata, “Engkau  wahai Muhammad  akan membebaskan wilayah ini. Namamu adalah Muhammad sebagaimana sabda Rasulullah . Muhammad kecil pun bertanya, “Bagaimana aku bisa membebaskan wilayah sebesar itu wahai ibu?” “Dengan Alquran, kekuatan, persenjataan, dan mencintai manusia”, jawab sang ibu penuh hikmat. Itulah ibu Muhammad al-Fatih, mendidik anaknya di waktu berkah pagi hari. Dia tidak membiarkan anaknya terbiasa dengan tidur di waktu pagi. Ia lakukan sesuatu yang menarik perhatian sang anak. Memotivasinya dengan sesuatu yang besar dengan dasar agama dan kasih sayang, bukan spirit penjajahan. Dengan kesemangatan ibunya ini maka jadilah Sultan Mehmed  II (Muhammad El Fatih) menjadi raja penguasa Konstantinopel saat itu.[1]

 

LANTAS ?

    Sudah sewajarnya  kita mengingat jasa itu, agar kita tahu siapa orang yang benar benar menyayangi kita hingga saat ini.  Jadikan kesempatan hari ibu guna merekam kembali tali kasih yang terlewat dimasa lalu. Hapus stigma negatif tentang ibu. Kemudian bagaimana “jika ibuku galak” ? “ Ibuku juga over protective ?”...???

    Hal ini sama seperti anak kecil yang sedang membangun istana dengan pasir. Istana yang sudah berdiri mirip seperti aslinya, anaka kecil ini akan menjaga dengan sekuat tenaga, agar supaya tidak seorangpun menyentuhnya. Begitu juga ibu, cara ibu merawat anak semata wayangnya pun sangat lah variatife. Misalnya dalam ilmu psikologis beberapa methode dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan.  Pendekatan afeksi ( pendekatan dengan watak anak) ,sisi psikomotorik  (pengalaman fisik), ataupun dengan pendekatan kognitif (pengamatan panca indera). Semua itu sama dalam tujuannya, hanya saja kita yang masih terbatas tentang bagaimana seorang ibu mendidik anaknya supaya tumbuh dan berkembang. Dan satu hal yang belum terfikirkan, kita tidak tahu hal ini, karena kita sedang tidak menjadi seorang Ibu. Maka sudah jangan selalu menuntut ibu dalam jurang kesalahan.

        

    Kemudian  jika muncul pertanyaan ? Dengan apa kita merayakan hari ibu yang terlewat ini ?

 Dengan kita menjadi pribadi yang lebih baik, dan mendoakan nya setiap sholat lima waktu”

Opini ini dibuat setelah tanggal hari ibu terlewat, supaya kita sadar bahwa hari ibu itu tidak hanya sebatas angka, dan hari peringatan. Karena bagi penulis “ setelah hari ibu adalah hari ibu, setelahnya juga hari ibu, selamanya hari ibu”

Selamat hari ibu..
Happy mother's day may our mothers be given health and longevity always..Amen

 

Penulis adalah :

Literasi Mahasantri



[1] Oleh Azhar Aziz Ibu dibalik Para UlamaTokoh Besar Islam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU, DIMASA SEKARANG DAN MASA YANG AKAN DATANG

MELESTARIKAN SUMBER DAYA ALAM